Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia : Literasi Baca Tulis

 Permasalahan  Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia : Literasi Baca Tulis

(peta konsep)

            Permasalahan yang terjadi di dalam Pendidikan Anak Usia Dini, banyak faktornya, seperti faktor kesejahteraan guru, SDM pendidik, Hubungan antara pola asuh, perkembangan anak dan lainnya. Pada kali ini saya akan membahas sedikit tentang permasalahan pada literasi dasar baca tulis khususnya di dalam dunia pendidikan anak usia dini.

          Menurut Programme for International Student Assessment (PISA), tahun 2018, Indonesia menempati peringkat 72 dari 79 negara dalam literasi membaca dengan skor 371 poin. Tahun 2022, skor literasi membaca Indonesia turun menjadi 359 poin, menempati peringkat 73 dari 79 negara.

Masalah Literasi Baca Tulis:

1. Keterampilan Dasar: Kesulitan dalam pra-membaca (mengenal huruf, bunyi, dan kata). Kurangnya pemahaman konseptual tentang membaca dan menulis. Kemampuan motorik halus yang belum berkembang dengan baik

2. Motivasi dan Minat: Kurangnya budaya membaca di lingkungan keluarga dan sekolah. Materi bacaan yang kurang menarik dan tidak sesuai dengan usia anak. Kurangnya kegiatan yang menumbuhkan minat baca tulis.

Faktor Penyebab:

1. Kesadaran Masyarakat: Kurangnya pemahaman tentang pentingnya pendidikan anak usia dini dan Anggapan bahwa PAUD tidak penting.

2. Kebijakan Pemerintah: Dana pendidikan yang belum memadai dan Regulasi yang belum optimal

3. Keterampilan Guru: Kurangnya pelatihan dan pengembangan profesional dan Keterbatasan sumber belajar serta informasi

Dampak:

1. Perkembangan Anak: dapat menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa, kognitif, dan sosial emosional serta Kesulitan belajar di jenjang pendidikan selanjutnya

2. Kualitas SDM Indonesia: rendahnya tingkat literasi dan Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan di masa depan

Maka perlunya upaya- upaya dalam Peningkatan Literasi:

1. Meningkatkan akses terhadap buku:

- Mendirikan perpustakaan di daerah-daerah terpenci

- Memberikan subsidi buku

- Mengadakan program-program peminjaman buku

2. Meningkatkan kualitas pendidikan:

- Menyusun kurikulum yang fokus pada pengembangan literasi

- Meningkatkan pelatihan dan pendampingan guru

- Menyediakan fasilitas sekolah yang mendukung

- penggunaan APE yang inovasi dan kreatif

Kesimpulan:

Literasi baca tulis di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak agar generasi penerus bangsa dapat memiliki kemampuan literasi yang baik dan mampu bersaing di dunia global.

Referensi:

• https://www.oecd.org/pisa/publications/pisa-2018-results.htm
• https://www.oecd.org/pisa/